Senin, 16 Juni 2014

Srobist

Apa itu “strobist”?
Pertanyaan tersebut kerap muncul dalam benak orang yang baru mendengarnya. Namun bagi orang yang punya hobi fotografi atau berprofesi sebagai fotografer, tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah ini.

Strobist berasal dari kata strobe, yang dalam istilah fotografi berarti alat yang memproduksi cahaya secara terus menerus. Dengan bahasa yang lebih populer Strobist adalah fotografer yang senang menggunakan flash (blitz) secara off-camera. Jika umumnya, di masa sebelumnya orang menggunakan flash dengan cara diletakkan diatas hot-shoe kamera, maka para strobist menggunakan flash dengan jarak tertentu dari kamera.

Secara umum, strobist dapat didefinisikan sebagai teknik pengambilan gambar atau foto menggunakan flash/blitz secara off-shoe atau off-camera. Teknik strobist ini memungkinkan flash untuk dapat ditrigger di mana pun tanpa harus terpasang pada hot-shoe tersebut. Keuntungan dari teknik ini adalah kita bisa memposisikan satu atau lebih flash di mana saja untuk mengatur arah, intensitas, cahaya untuk menghasilkan pencahayaan yg kita inginkan. Dewasa ini, strobist makin digandrungi karena kemampuannya menghasilkan efek cahaya yang lebih baik dan dramatis.

Lalu bagaimana untuk dapat off-camera seperti itu?
Sebagai contoh pada kamera merek Nikon ada yang namanya Nikon CLS (Creative Lighting System).  Sistem pemantik nirkabel ini berfungsi untuk menyalakan flash secara sinkron ketika kita menekan tombol shutter pada kamera. Jadi flash akan menyala ketika kita menekan shutter selayaknya flash tersebut berada di dudukan hot shoe di kamera. Uniknya, kita bisa mensinkronisasi lebih dari satu flash bersamaan sekaligus dalam suatu pemotretan. Untuk sebuah foto fashion yang dilakukan outdoor, bisa dibutuhkan 2-3 flash (bahkan bisa lebih banyak) yang dinyalakan secara off-camera. Alat wireless trigger ini umumnya menggunakan gelombang radio atau kilatan sinar (mata kucing) untuk menyalakan flash slave (budak atau flash lain yang harus tunduk pada flash utama).

Pada generasi fotografi yang masih menggunakan film, sudah ada trigger yang menggunakan cahaya sebagai trigger. Alat ini umum dikenal sebagai mata kucing (synchro eye) yang berbasis pada pencahayaan flash dari master yang segera diikuti oleh slave-nya. namun penggunaan mata kucing hanya terbatas di studio saja, karena kepekaan mata kucing ini tidak akan bekerja pada lokasi outdoor. Pada era digital, muncul trigger trigger yang menggunakan gelombang frekuensi radio. Trigger ini memiliki realibitas yang lebih tinggi serta jarak penggunaan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan mata kucing.

Demikian penjelasan singkat berkenaan dengan "strobist". Jika Anda memiliki keterkarikan terhadap dunia strobist ini, MLMFOTO sebagai salah satu penyedia peralatan fotografi terlengkap dan termurah di Indonesia menyediakan berbagai produk istimewa dengan harga yang terjangkau. Besar harapan kami dapat memenuhi kepuasan Anda dalam ber-strobist ria!

Tentu saja bagi Anda yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, silahkan mengunjungi showroom kami untuk memilih dan mencoba secara langsung di MLMFOTO @ Metro Atom Plaza, Lt.2 blok BKS no. 39, Jl. K.H. Samanhudi, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Apa yang dibutuhkan dalam Strobist?
1. Flash Stand
Flash stand berbentuk seperti tripod. Fungsi dari flash stand sendiri sama dengan fungsi dari tripod pada umumnya, yang membedakannya hanyalah objek yang diletakkan diatasnya, jika tripod untuk meletakkan kamera, flash stand tentunya untuk flash beserta diffusernya.

Flash stand dapat di subtitusi dengan tripod dengan bantuan SPIGOT.

2. Speedlite Flash & Trigger
Speedlite flash merupakan sumber cahaya dari strobist. Speedlite flash ini dapat dinyalakan dengan ditrigger. Ada banyak macam trigger yang dapat digunakan untuk mentrigger flash, baik secara wireless dengan radio frequency, ataupun dengan mata kucing.

3. Speedlite Flash & Diffuser Bracket
Speedlite Flash & Diffuser Bracket adalah dudukan dimana diffuser dan flash stand berada. Flash dan diffuser bertumpu pada bracket ini. Bracket ini seperti adapter dari flash stand ke flash dan diffuser.

4. Diffuser
Ada 4 macam jenis diffuser, diantaranya adalah :
Softbox
Softbox merupakan diffuser yang biasanya berukuran kotak atau persegi panjang. Softbox memiliki efek sinar yang sangat halus, sangat cocok digunakan pada beauty shoot, high key, dll.

Beauty Dish
Beauty dish dapat menciptakan ring light pada benda ber-refleksi seperti permukaan kaca, mata model, dll. Beauty dish memiliki karakter sinar halus yang hampir menyamai softbox.

Snood
Snood bertujuan untuk memberikan highlight atau fill in pada suatu spot tertentu. Dengan bantuan snood, sinar yang kita arahkan akan jauh lebih akurat.

Umbrella
Umbrella ada beberapa jenis yaitu, white, silver, dan white-silver umbrella.